Arsip Berita Pengadilan
Pengadilan Agama Kuala Pembuang
Peringati Hari Lahir Pancasila
Foto: Foto Pimpinan dan seluruh pegawai PA kuala Pembuang saat melaksanakan Apel Peringatan Lahir Pancasila (02/06/2025)
Kuala Pembuang | pa-kualapembuang.go.id
Seruyan – Selasa, 02 Juni 2025. Bertempat di halaman kantor Pengadilan Agama Kuala Pembuang melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Upacara dimulai pada Pukul 08.00 WIB hingga selesai. Pada upacara tersebut bertindak sebagai Pembina upacara adalah Wakil Ketua Pengadilan Agama Kuala Pembuang, Ramdani Fahyudin, S.H.I. dan bertidak sebagai pemimpin apel Hedo Rikis Demontidar, pembawa acara oleh Ayu Uswatun Hasanah, A.Md. Kom pembaca Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1995 oleh Fira Maulidah Ahsaniah, S.H., pembaca do’a oleh Suyadi, A.Md. dan Tuandy Rahman, S.H. sebagai ajudan.
Upacara dimulai dengan pimpinan upacara menyiapkan perserta upacara dilanjutkan dengan laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah siap dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara diikuti oleh seluruh peserta upacara, pembacaan teks Undang-Undang Dasar tahun 1945, kemudian amanat pembina upacara, pembacaan do’a, diakhiri dengan laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai dilaksanakan kemudian peserta upacara dibubarkan.
Pembina upacara dalam amanatnya menyampaikan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (Kepala BPIP RI) Bapak Yudian Wahyudi menyampaikan “Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia…..”. (Redaksi/D’Rea)